Friday, 29 August 2014
Saturday, 23 August 2014
Thursday, 21 August 2014
AKU DAN BIAS SENJAKU
Bias Senjaku |
Tersamar bias diri mu akan angkuhnya pikiran mu
Melupakan kisah yang terajut dalam benang sutra
Terlempar bak bulu domba yang tak berguna
Mengasingkan ku dari kedalaman sisi hati mu
Hingga dalam keterasingan ku
Aku menyadari kau angkuh.
Kini.. takkan ku ingat kenangan tentang mu
Akan ku lempar jauh kedalam sumur yang tak bisa kau gapai
Agar kau mengerti sakit ya tak tergapai
Aku dengn sejuta mahabbah dalam jiwa ku
Yang kau tamper pilu..
Aku dengan sejuta pengertian ku
Yang kau buang semu..
Kini akan kau dapati aku yang tegar akan cambukan hati mu
Aku bisa tanpa mu
Berharap kau sadar akanego mu
Berharp kau takkan kembali saat kau menyadari hanya aku di hati mu
Aku dan bias senja ku..
SENJA, AKU RINDU..
Menantikan Senja |
Aku suka senja
ketika sang surya rela bertekuk lutut di ufuk barat
untuk memberi jingga pada langit
Angin pun dibuat terpesona
hingga tak sadar ia mendera ombak dengan kasih
mencipta nyanyian di sepanjang laut..
Tentang senja..
aku akan menyimpan rindu pada senja
yang akan di temui malam kemudian
Aku merindu pada Senja..
Aku merindu pada Senja..
JANJIMU, SENJA ITU..
Ingatkah Kau, Janji senja itu.. |
ketika senja menebarkan warna jingganya
menyaksikan bait bait yang kau untai
menjadi sya'ir yang begitu indah
Yang membat burung burung terdiam sejenak
dalam kicauan yang sedang memanggil sahabat
sahabatnya tuk kembali ke pesanggrahannya
Anginpun membelai mesra suasana jingga
hingga tak satupun suara dedaunan terdengar
membisik telinga dalam jiwa
itulah saksi janjimu yang merasuk bathinku
tak kan pernah ku lupakan sa'at itu
Karna itu bagian dari hidupku
isi dari irisan jiwaku
yang membuatku mampu tegar selalu
arungi hudup karena janjimu
TAFAKUR SENJA
Senja di atas Asrama +al-amin taringgul |
Kala senja berkilau cahaya emas menyapamu,
Mendekapmu hangat selaksa ibu memeluk anaknya,
Adakah engkau menyadari kebesaran Tuhan,
Akankah kau bersyukur atas karunia-Nya.
Ketika hembusan angin menyisir kulit di sekujur tubuhmu,
Menawarkan kesejukan pada gersangnya pori-porimu,
Adakah kau sadar hidup ini hanyalah persinggahan,
Akankah kau berusaha meraih kebahagiaan sejati.
Saat senja semakin kabur dari jarak panjang,
Mengiringi langkah mentari yang kian terbenam,
Adakah terlintas di benakmu tuk membasuh wajah kusutmu,
Akankah kau bersujud dan berdoa pada-Nya.
Renungkanlah wahai kawan,
Atas tutur kata yang telah terucap,
Atas tindak-tanduk yang telah tegerak,
Demi pijakan dan pergerakan di hari esok.
JIKA SENJA TIBA..
yang kulakukan adalah mengenangmu..
yang dulu menggantung harap tentang makna cinta untukku..
yang dulu menggantung harap tentang makna cinta untukku..
Kaulah senja itu,
yang hadir kala penghujung hari menghampiriku..
yang hadir kala penghujung hari menghampiriku..
kau cerah dalam kemilau menakjubkan..
dan aku renta dalam penantian menunggumu..
Kaulah senja itu,
begitu hangat memeluk jiwa sepiku,
tapi kau begitu angkuh meninggalkan bayangmu..!
kau bercinta dengan rembulan yang begitu mempesonamu..
kau tergelincir dalam rengkuhan bidadari cantik yang memperdayamu..
kau tinggalkan bayangmu yang telah tertanam dalam benakku..
Kini senja telah tiba,
telah senja usia penantianku..
telah senja usia penantianku..
kemilau senjamu masih begitu bermakna.,
tapi kau tlah menghapus aku
kala senja berganti menjadi makna cinta..
PENIKMAT SENJA
Menikmati Senja di Al-amin |
Lihatlah senja di ufuk sana, begitu indah..
dihiasi suasana alam hembuskan angin
membuat daun nyiur melambai kegirangan
bersorak gembira dengan gesekan daunnya
Mentaripun enggan untuk melewatinya
terkesima dengan jingganya senja
namun ia tak kuasa melawan kehendak
yang kuasa malanggar garis yang ada
Ke'inginan hatipun kian sirna di buatnya
se'iring angin berhembus dengan sayunya
burung burung berbondong untuk pulang
meninggalkan bayangan tak berjejak
Suasanapun menjadi sunyi sembunyi di balik sepi
menata satu cerita menjadi kenangan dalam jiwa
mempersatukan suka dalam duka, suram dan ke'indahan
menjadi coretan lama di dalam kehidupan
Bintang pun mulai beranjak dari peristirahatannya
bertebaran menghiasi malam dalam kekelaman
mengantar sebuah kenaangan yang di titipkan senja
ketempat yang hakiki dalam keabadian